Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror di kompleks Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS, Aamaq, melalui saluran Telegram-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis.
�Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia,� tulis Aamaq.
Di media sosial, sejumlah postingan disebut-sebut juga menjadi bentuk pengakuan resmi ISIS terkait aksi serangan ini.
Rilis yang beredar dalam 3 bahasa, Arab, Inggris, dan Indonesia, itu, mulai beredar pada Jumat (15/1/2015).
Dalam versi Indonesia, kop dari rilisan ini memakai tulisan : Daulah Islam Indonesia. Sementara di versiInggris, kop surat memakai tulisan : Islamic State Indonesia.
Inilah rilisan tersebut :
Dalam rilis ini, ISIS mengakui anggota mereka melakukan serangan dengan bom waktu, senjata ringan, dan rompi dengan bahan peledak.
Namun, keterangan ISIS menyebutkan data yang berbeda dengan data versi kepolisian.
Antara lain, soal jumlah korban.
Versi ISIS, ada 15 korban jiwa di luar para pelaku serangan.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Tito Karnavian juga menyatakan bahwa serangan yang menewaskan tujuh orang�lima di antaranya pelaku�dilakukan oleh ISIS di Indonesia.
Serangan tersebut, kata Tito, sebagai pembuktian sel ISIS pimpinan Bahrun Na�im untuk menunjukkan pengaruhnya sehingga bisa memimpin ISIS di Asia Tenggara dan Asia Tengah.
Adapun di Indonesia, Bahrun hendak mendirikan sel ISIS bernama Khatibah Nusantara. (*)