Jerman berencana membantu Kabupaten Purwakarta terus melakukan inovasi di bidang budaya. Wujud kerja sama itu rencananya akan dilakukan hari ini.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia untuk Indonesia, George Witschel rencananya bakal menemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Pertemuan itu tentu untuk membahas hubungan bilateral kerjasama terutama di bidang budaya antara Jerman dan Purwakarta.
"Saya berkunjung ke Purwakarta juga tidak lepas dari posisi Purwakarta utamanya Indonesia dalam dinamika regional dan global adalah pemain penting. Oleh karena itu, saya datang bertemu Bupati Dedi Mulyadi untuk bersama sama bergandengan tangan menatap kerjasama dengan terarah dan terukur dengan baik", kata George Witschel, Kamis (14/1).
Budaya Sunda, kata dia, merupakan salah satu warisan leluhur orang Indonesia yang Wajib dilestarikan. Sehingga dampak kerja sama ini, nantinya berbagai produk lokal Purwakarta akan dipromosikan di Eropa.
"Kami berharap Purwakarta dapat menjalin kerjasama di berbagai bidang, saya ingin Purwakarta maju dan Berlin siap mempromosikan produk-produk lokal Purwakarta Di Eropa," tambah George Witschel.
Dalam kunjungannya, George Witschel juga akan menjadi narasumber bersama Dedi Mulyadi, dalam dialog dengan kalangan mahasiswa dan pelajar Purwakarta, dengan tema 'Dari Purwakarta Sampai Berlin membangun kerja sama Sister City'.
Sementara, Eksekutif Direktur The Institute of Democracy and Education (IDE) Gugun Gumilar, sebagai penyelenggara menyatakan, dialog dan forum diskusi ini akan membawa aspirasi terkait Otonomi daerah, sehingga membuka ruang investasi Jerman ke Purwakarta dan membuka gagasan kerjasama baru.
Gugun menilai, hubungan bilateral Purwakarta-Jerman perlu terus ditingkatkan di berbagai bidang termasuk pelaksanaan sister city mulai dari bidang pendidikan, budaya, hingga teknologi.
"Formula desentralisasi dengan memajukan bidang Teknologi, Pendidikan dan Budaya akan melahirkan solusi pembangunan di daerah yang konkret, dan Purwakarta siap untuk menghadapi pasar global di tengah tengah era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" jelas Gugun.
Sumber :merdeka.com