Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada beberapa perusahaan Jepang yang berminat investasi di sektor industri peralatan pertanian sebesar Rp30 miliar. Sektor tersebut berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Selain itu, investor Jepang juga meminati industri komponen otomotif senilai Rp120 miliar di Karawang, Jawa Barat.
"Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, maka produksi pertanian harus dioptimalkan agar tercapai ketahanan pangan yang kuat," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani, dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Menurut dia, Jepang memiliki teknologi tinggi dalam mengolah sumber daya pertanian. Dengan lahan terbatas, mereka mampu memaksimalkan produksi pertanian melalui mekanisasi produksi pertanian.
Saya optimistis, dengan dukungan Gubernur Okayama, kedepannya akan tercipta peluang kerja sama Investasi di bidang ini," tambah dia.
Franky menyampaikan, sektor industri peralatan pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Prefecture Okayama. Di mana ketersediaan komponen serta suku cadang mesin dan peralatan pertanian yang berkualitas juga dipandang penting guna mendukung intensifikasi pertanian di Okayama.
"Hal tersebut tentunya tidak lepas dari eksistensi industri komponen mesin pertanian di Okayama," lanjutnya.
Sementara itu, salah satu perusahaan dari Okayama juga akan melakukan investasi di bidang industri komponen/suku cadang otomotif di Karawang, Jawa Barat, dengan rencana investasi sekitar Rp120 miliar dengan target produksi pada 2017.
Menurut dia, banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang belum pernah melakukan investasi di luar negeri, dan selama dua hari kunjungan ke Jepang, terlihat antusiasme perusahaan-perusahaan Jepang untuk melakukan pengembangan usaha di Indonesia mengingat pasar di Jepang yang semakin menurun tiap tahunnya, dan juga didorong dengan berbagai kebijakan terkait investasi yang diterapkan oleh Pemerintah.
"BKPM akan terus mengawal agar rencana investasi perusahaan-perusahaan Jepang tersebut akan jadi direalisasikan di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, investasi di sektor komponen otomotif ini menjadi penting bagi produsen otomotif yang ingin membangun Indonesia sebagai basis produksinya.
"Dengan adanya industri komponen maka hal ini akan menunjang layanan after sales services produsen otomotif. Tanpa industri komponen sulit bagi produsen menyediakan layanan yang berkesinambungan bagi produk otomotifnya," pungkas dia.
Sumber : Metrotbnews