-->

Psikopat

Maraknya kasus pembunuh berdarah dingin bahkan pembunuh nekat akhir-akhir ini memang membuat kita giris, gamang, dan bahkan mungkin saja dilanda kecemasan dan kecurigaan berlanjut.

Kondisi ini menggiring kita untuk mencermati keberadaan berbagai penyimpangan perilaku manusia.

Psikopat adalah pribadi yang berperilaku antisosial, perilakunya didominasi oleh kehendak sendiri yang sangat impulsif.

Beberapa pakar berpendapat, orang psikopat mengalami luka bawaan pada struktur pusat berpikir dari otaknya sehingga aspek kepribadiannya secara menyeluruh berbasis emosi/feeling sehingga menjadi kurang utuh. Psikopat sangat ahli dalam hal emosi/feeling baik dalam mengatur emosinya maupun memanipulasi emosi orang lain. Dinyatakan pula akan keberadaan poreus (lubang) yang tidak terisi dalam struktur kepribadiannya (Glasser).


Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Ciri-ciri umum psikopat

Prof.Robert D Hare dalam bukunya berjudul “Without Conscience”  menyebutkan 20 ciri-ciri pengidap psikopat. Sepuluh di antaranya yaitu:

1.Sering berbohong

2.Egosentris (Menilai segalanya berdasarkan pemikiran sendiri)

3.Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah.

4.Senang melakukan pelanggaran

5.Sikap acuh tak acuh

6.Kurang empati

7.Agresif

8.Impulsif dan mudah bereaksi

9.Tidak bertanggung jawab

10.Manipulatif (Suka memanfaatkan orang lain)

Dan lain-lain.

Perilaku seorang psikopat antara lain:

(1). Hanya mampu memahami etika, norma dan agama yang berlaku dalam tataran verbal, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam perilaku. Mereka umumnya senang berdebat. Maunya hidup nikmat tanpa kerja keras dan menginginkan segala sesuatu secara instan. Untuk itu segala cara dihalalkan. Mereka umumnya memakai kedok agama (sangat senang belajar agama) sebagai alat agar disukai, dianggap baik dan membuat orang lengah.

Bagi psikopat yang agresif, kalau perlu membunuh pun tidak masalah baginya, asalkan keinginan hidup nikmatnya tercapai segera.

(2) Biasanya ia adalah seorang yang luas dalam pergaulan, memiliki banyak teman, pandai bergaul, dan memiliki rasa humor yang baik sehingga lingkungan mudah tertarik kepadanya. Selain itu, kemampuan relasinya pun baik.

(3) Tujuan hidup adalah melulu ditandai oleh pencarian kenikmatan, jadi sama sekali tidak mempertimbangkan hari esok. Mereka umumnya senang bersenang-senang, mereka secara rutin mengambil liburan, jalan-jalan atau pergi ke tempat hiburan seperti taman kota, luar kota, mall, cafe, diskotik atau lain lain. Falsafah hidupnya adalah yang penting saya senang dan tidak memikirkan akibat kesenangannya tersebut pada orang lain.

Apabila ia tidak merasa nyaman baik secara psikologis, emosi ataupun fisik, ia dapat marah menjadi-jadi dan mengeluarkan kata-kata kasar namun segera setelah ia menyadari itu, ia akan berlaku sangat manis.

(4) Pada awalnya orang psikopat adalah pribadi yang sangat menarik sehingga orang cepat suka kepadanya, dengan demikian orang yang termanipulasi pun pada awalnya sering kurang menyadari.

(5) Kecuali itu, dengan cepat pula, ia mampu melakukan rasionalisasi demi upaya pembenaran dirinya dan meyakinkan lingkungan ia melemparkan kesalahan kepada orang lain. Jarang sekali ia merasa bersalah, menyesal. Ia selalu menyalahkan orang lain terhadap kejadian buruk yang menimpa dirinya.

(6) Seburuk apa pun perilakunya, tidak akan mengubah ekspresi wajahnya tetapi ia juga pandai bermain sandiwara seperti pura-pura menangis, memelas dsb.

(7) Hukuman apa pun yang diberlakukan tidak pernah membuatnya jera sehingga tanpa rasa segan dia akan mengulang perilaku buruknya di kemudian hari.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Jadi masih bangga mengaku seorang psikopat?

Baca: Tes Psikopat

Sebaik-baiknya Manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Disqus Comments