Pernah terpikir bagaimana nasib pembuangan tubuh manusia selama berada jauh dari planet Bumi? Apa yang terjadi dengan BAB manusia? Bagaimana dengan urine mereka?
Laporan infografis oleh Washington Post memberikan gambaran singkat tentang apa yang terjadi dengan hasil pencernaan tubuh manusia selama berada di ruang angkasa. Laporan tersebut akan menggunakan antariksawan Scott Kelly sebagai subyek pembahasan, ia sudah tinggal di International Space Station (ISS) selama 12 bulan.
Seperti ini penjelasannya. Selama 12 bulan di luar angkasa, Scott Kelly telah mengonsumsi 730 liter urine dan keringat yang telah di daur ulang. Cairan itu berasal dari kosmonot Rusia yang menolak untuk minum cairan yang telah diperbaharui dari dirinya sendiri.
Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Antariksawan itu juga dilaporkan telah berlari sejauh 1042 kilometer di atas treadmill dan berlatih selama 700 jam. Selama 12 bulan itu, pertukaran cairan dari kepala ke kaki-kakinya cukup banyak hingga mengisi botol soda besar. Pergerakan cairan dalam tubuh ini disebabkan oleh minimnya gravitasi pada tubuh selama berada di ISS.
Radiasi angkasa yang terpapar kepada antariksawan itu juga dalam jumlah yang luar biasa. Untuk menyamainya, seseorang harus melakukan 5.250 kali penerbangan antara New York – Los Angeles!
Namun hal yang lebih mengejutkan adalah berita mengenai BAB sang astronot. Menurut infografis itu, BAB akan dilepaskan begitu saja ke luar angkasa dan terbakar ketika memasuki atmosfer bumi selayaknya sebuah “bintang jatuh”.
Walaupun tampak mengada-ada, hal ini benar adanya. Pada tahun 2009, sejumlah orang melaporkan adanya lintasan benda berpendar di angkasa ketika buangan jumlah besar dihempaskan dari ISS.