Saat ini isu keamanan data dan privasi di internet menjadi salah satu perhatian banyak orang. Selain masalah keamanan data pribadi yang dapat disalahgunakan, berdasarkan bocoran informasi dari Edward Snowden, ternyata pemerintah juga terlibat dalam pelanggaran data privasi pengguna di internet.
Mantan agen National Security Agency (NSA) itu sempat membocorkan data menyangkut pelanggaran di instansi tempatnya dulu bernaung. Tindakan tersebut membuat pria yang kini tinggal di Rusia ini menjadi buronan Amerika Serikat karena dianggap telah membocorkan program rahasia pemerintah.
Untuk itu, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan The Intercept tahun lalu, Snowden membeberkan beberapa cara cepat dan mudah bagi pengguna internet untuk mengamankan datanya.
Tim Tekno Liputan6.com merangkum informasi tersebut dari laman Business Insider, Tanpa basa-basa lagi, berikut ini cara mudah dan cepat untuk mengamankan data di internet berdasarkan penuturan Snowden.
1. Melindungi arus komunikasi
Sebagai langkah awal, Snowden sangat menganjurkan pengguna smartphone untuk mengenkripsi panggilan suara dan teks. Untuk memudahkan, Snowden menyarankan penggunaan aplikasi seperti Signal, yang sudah diakui para ahli keamanan komputer.
2. Mengunci hard drive
Data yang belum dienkripsi memungkinkan seseorang dengan kemampuan komputer tingkat dasar dapat membongkar informasi dari perangkat Anda. Untuk itu, sama halnya ketika menggunakan smartphone, komputer pun harus dienkripsi. Terlebih saat ini setiap sistem operasi sudah memiliki fitur enkripsi.
3. Menggunakan password yang berbeda
Salah satu celah keamanan paling tinggi ketika beraktivitas online adalah password yang sama untuk beberapa situs web. Ketika seseorang berhasil membongkar password sebuah akun, kemungkinan besar akun lain pun dapat diketahui.
Oleh sebab itu, Snowden menyarankan pengguna menggunakan password manager untuk membuat password unik dan aman untuk setiap situs, namun tetap mudah diingat.
4. Mengaktifkan fitur two-factor
Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna tak sekadar memakai password untuk masuk ke sebuah situs web. Pengguna harus pula memasukkan kode tertentu yang akan akan dikirimkan melalui SMS atau email untuk memastikan identitasnya.
Karena itu, Snowden menyarankan pengguna internet mengaktifkan fitur ini untuk semua layanan, seperti Gmail, Facebook, Dropbox, termasuk Apple ID.