1. Kucing Merah Hutan Borneo
Dengan menggunakan kamera tersebunyi
yang dipasang di sudut-sudut hutan Kalimantan yang biasa di lalui, Para
peneliti berhasil memotret beberapa spesies kucing langka di dunia.
Salah satu hewan yang tertangkap oleh kamera adalah Kucing Merah
(Pardofelis Badia). Spesies kucing dengan ciri ekor panjang dan bulu
berwarna merah itu sempat dikalrifikasi oleh sebagai hewan punah oleh
International Unior For Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2003.
Foto yang didapatkan pada tahun 2009 dan
2010 menunjukkan bukti bahwa Kucing Merah masih eksis di hutan
kalimantan. Foto Kucing Merah didapatkan dari Study Ilmuwan Zoological
Society of London dan Imperial College London. Para ilmuwan
mengungkapkan bahwa hewan itu sangat pemalu dan kepadatan populasinya
rendah. Menurut perkiraan populasi jenis itu dialam liar hutan
Kalimantan tinggal sekitar kurang dari 2.500 ekor.
2. Gajah Pygmy
Gajah dari hutan Borneo ini sering juga
disebut dengan Gajah Pygmy (Bornean Pygmy Elephant). Sebuah publikasi
terbaru yang dilansir oleh World Wild Fund for Nature (WWF) melaporkan
bahwa populasi gajah tersebut kemungkinan merupakan ras gajah jawa
terakhir yang secara tidak sengaja dapat diselamatkan dari kepunahan
oleh Sultan Sulu beberapa abad yang lalu.
3. Binatang Hantu (Tarsius Bancanus)
Hewan ini dapat ditemukan didaerah
dataran rendah Pulau Kalimantan, Sumatera, Bangka Belitung dan Kepulauan
Natuna. Hewan yang memiliki panjang tubuh sekitar 340-400 mm. Ekornya
ramping sepanjang 165-200 mm serta tidak berbulu kecuali pada bagian
ujungnya. Rambutnya halus seperti wol dan pada bagian punggung,
pinggirnya halus dan semakin tipis pada bagian tenggorokan dan perut.
Warna rambut terang kemerahan dan makin kemerahan pada bagian kepala
dengan cokelat kekuningan pada bagian lengan dan dahi bawah. Binatang
Hantu merupakan hewan jenis Karnivora yang suka memakan binatang lainnya
seperti ketam kecil, laba-laba, kadal atau serangga dan binatang kecil
lainnya.
4. Ular Misterius
Hutan belantara Kalimantan yang belum
pernah terjamah tangan manusia memang masih menyimpan sejuta misteri.
Beberapa waktu lalu seekor ular raksasa tertangkap kamera tersebunyi
saat meliuk-liuk di Sungai Baleh serta ular sebesar drum yang berpapasan
dengan Longboat di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Adanya spekulasi
tentang adanya ular-ular raksasa di Kalimantan menjadikan perdebatan di
kalangan Internasional. Ada yang percaya dan ada pula yang
menyangsikannya. Meski demikian, sejumlah ilmuwan banyak yang tertarik
untuk melakukan penelitian di tanah Borneo ini.
5. Pesut
Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat
dengan kedua matanya yang kecil. Dengan tubuh berwarna abu-abu sampai
dengan warna wulung tua. Lebih pucat warnanya pada bagian bawah. Tidak
ada ciri khas, sirip punggung kecil dan membundar di belakang
pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar. Tidak ada paruh sirip
dada lebar membundar. Panjangnya mencapai 1 m dengan berat mencapai 10
kg saat bayi, dan dapat mencapai 2,3 m dengan berat mncapai 130 kg saat
dewasa. Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di
Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di
sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan
ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun,
kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Habitat hewan pemangsa ikan dan udang
air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, Danau Semayang,
dan Danau Melintang. Populasi hewan ini terus menyusut akibat
habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan
sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai
akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut Mahakam juga
diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan
ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai
Mahakam.
6. Barbourula Kalimantanensis
Diakui oleh para ilmuwan sebagai katak
tidak berparu-paru pertama di dunia. Hewan langka ini bernafas melalui
kulit. Tanpa paru-paru memungkinkan hewan ini untuk memiliki bentuk
tubuh yang aerodinamik untuk membantunya bermanuver di sungai-sungai
Kalimantan yang deras.
7. Eirmotus Insignis
Ikan sepanjang 1,5 inchi ini memiliki
gerakan yang lambat dan lembut, merupakan salah satu jenis ikan dari 17
ikan baru yang ditemukan di kalimantan. Ikan ini jika di daerah
Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat dikenal dengan
sebutan Ikan Ulang Uli. Ikan ini banyak di temukan di daerah sungai
kapuas. Biasa ikan ini di tangkap sebagai ikan hias dan cukup susah
ditangkap karena hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu. Sebenarnya
masih banyak hewan langka di Kalimantan yang tidak ada di temapat
lainnya. Perlu penelitian dan pencarian lebih lanjut. Namun semakin
tergerusnya hutan di Kalimnatan membuat hal tersebut sangat sulit di
lakukan.