-->

Suka Duka Menjadi Anak Tengah Keluarga

Suka duka menjadi anak tengah dalam keluarga
Percaya nggak sih, kalau urutan kelahiran juga bisa memengaruhi kepribadian kamu? Ada yang bilang kalau anak pertama itu biasanya memimpin, anak kedua adalah penyayang dan anak ketiga atau terakhir itu manja. Tapi nggak selamanya juga kok, seperti itu.
Dalam dunia psikologi ada istilah yang hanya dialami oleh anak tengah dalam keluarga. Namanya adalah middle child syndrome atau sindrom anak tengah. Menurut Alfred Adler, pakar psikologi dan penulis buku-buku tentang kepribadian, Middle Child Syndrome atau sindrom anak tengah adalah sindrom yang hanya dialami oleh anak tengah dalam keluarganya, contohnya anak kedua dari 3 bersaudara.
Sindrom anak tengah ini terjadi ketika anak kedua merasa tertekan, terasing dan dibedakan dari saudara-saudarinya yang lain. Namun hal ini hanya terjadi jika pola asuh orangtua yang salah, tidak semua anak tengah mengalami sindrom ini kok, Guys.
Nah berikut ini perasaan yang hanya dirasakan oleh anak tengah dalam keluarganya, antara lain:
1. Merasa tidak dianggap
Sebagai anak kedua kamu sering merasa bahwa perhatian orangtua lebih tertuju pada kakak atau adik kamu. Kakakmu sekaligus anak pertama jelas diperhatikan karena dia merupakan anak yang paling ditunggu setelah orangtuamu menikah. Sedangkan adikmu, anak bungsu yang selalu dimanja. Dan kamu? Sering tidak dianggap di keluargamu.
2. Terasing
Dalam teori middle child syndrome, anak kedua sering merasa diasingkan dalam keluarganya. Dia merasa orangtuanya hanya perhatian kepada kakak, maupun adiknya. Seperti yang dialami Nurul (22), "Kadang memang merasa kalau orangtuaku agak beda, entah itu hanya perasaanku sendiri atau tidak," cerita mahasiswi tingkat akhir di Yogyakarta ini.
3. Sering mengalah
Kamu yang anak tengah pasti akan merasakan dimana kamu selalu mendapat barang-barang bekas kakakmu dan harus mengalah dengan adikmu, iya kan? Anak kedua memang cenderung diberi barang bekas kakaknya.
4. Mandiri
Karena biasa terabaikan, anak tengah akan tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri dibandingkan saudaranya. Seperti halnya yang diceritakan oleh Ihsan (20), "Nggak suka cerita ke orangtua atau saudara, lebih baik diselesaikan sendiri kalau ada apa-apa," terang karyawan swasta di Jogja ini.
5. Pembawa damai
Anak kedua juga cenderung menjadi pribadi yang cinta damai dan pencipta perdamaian dalam keluarganya. Dia yang biasa menjadi penengah dalam keluarganya. "Aku sih biasanya jadi penengah kalau kakak sama adikku berantem," tambah Ihsan.
Tapi Guys, nggak selamanya kok anak tengah mengalami middle child syndrome seperti itu.

Sebaik-baiknya Manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Disqus Comments