Ini Komik Petruk,GarengDan Bagong
BIOGRAFI TATANG S.
Tatang S bernama lengkap Tatang Suhenra. Pada tahun 1970-an, kabarnya, ia pernah menjadi komikus yang bayarannya paling tinggi di Bandung. Ketika itu, ia dikenal sebagai komikus cerita-cerita silat. Karena ambisinya dalam mencipta komik sangat besar, tidak jarang ia sering ‘berbenturan’ dengan rekan-rekannya sesama komikus. Kasus yang menonjol adalah ketika ia terlibat ‘perang komik’ dengan Ganes TH. Ganes merupakan seorang komikus yang kesohor dengan karyanya, ‘Si Buta Dari Goa Hantu’. Pada suatu ketika, Ganes pindah dari sebuah penerbitan. Penerbit tersebut tak terima dan sakit hati dengan kepindahan Ganes. Tak lama kemudian Tatang direkrut oleh penerbit itu untuk menyaingi komik sohor karya Ganes. Tatang lalu membuat komik ‘Si Gagu dari Goa Hantu’ untuk menyaingi ‘Si Buta dari Gua Hantu’-nya Ganes. Lalu apa yang terjadi? Ternyata komik karya Tatang ini cuma beredar sebanyak tiga edisi sampai akhirnya dibredel. ‘Si Gagu dari Goa Hantu’-nya Tatang membuat dunia perkomikan Indonesia gempar. Secara tidak langsung, Tatang telah menjadi korban pemainan penerbit, sehingga karir Tatang sebagai seorang komikus silat hancur.
Karir Tatang kembali bersinar setelah ia membuat komik dengan tokoh Punakawan (Gareng, Petruk, Semar, Bagong). Pada 27 April 2003, Tatang S meninggal dunia. Menurut sejumlah rumor yang beredar, ia meninggal karena penyakit kencing manis. Penyakit ini diderita lantaran Tatang, yang sering kerja pada malam hari, ketagihan meminum minuman bersoda. Meski kehidupannya diliputi misteri, Tatang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk komik Indonesia. Komik Petruk Gareng ini telah menorehkan kenangan tersendiri bagi yang pernah membacanya yang mungkin sekarang usia pembacanya sudah di atas umur 30 tahunan ..
Sebagai komikus, nama Tatang S. rasanya kurang dihargai. Tidak banyak studi budaya pop yang mengulik perihal karyanya—yang banyak adalah tulisan mengenang kecintaan pada komiknya, dan artikel ini menambah deret panjang hal itu. Padahal dengan masifnya peredaran komik-komiknya pada 1980-an sampai awal 1990-an, Tatang selayaknya mendapat penghargaan senada seperti RA Kosasih, Ganes TH, Djair, Hasmi, Teguh Santosa, atau Wid NS.
Daari telusuran di dunia maya mencari bahan untuk tulisan ini, laporan paling mutakhir atas kiprah Tatang S. dimuat majalah independen yang digagas sekumpulan mahasiswa UI, Akar edisi Maret 2011. Mereka melakukan reportase menyusuri jejak Tatang S mulai dari kios buku loak di Pasar Senen yang masih menjual komik-komik Petruk-Gareng hingga ke sebuah tempat di perkampungan Buaran, Jakarta Timur yang disebut-sebut pernah ditinggali Tatang.
Tatang tinggal sendirian di rumah kontrakan di Jakarta. Istri dan seorang anaknya tidak ikut tinggal di situ. Kang Tatang, demikian ia biasa disapa, karena ia orang Sunda., dikenal tetangga sebagai pria yang baik, jarang punya masalah baik dengan keluarga maupun tetangga.
Di artikel riwayat hidup Tatang S. itu terpajang sebuah foto pria setengah baya. Itulah yang dikatakan wajah Kang Tatang, sang pengarang komik Petruk-Gareng yang legendaris. Di artikel tu juga dimuat Tatang meninggal pada Maret 2003. Rumornya karena penyakit gula. Dilaporkan majalah Akar, tetangga Tatang di rumah kontrakannya di Buaran, Jakarta Timur tak tahu kabar kematian sang komikus.