-->

Penomena Alam Paling Mengerikan


Fenomena Alam Mengerikan

Alam menyimpan sejuta misteri yang mungkin saja belum mampu terungkap oleh akal,Fenomena alam sering terjadi yang sangat mengerikan dari tuhan sehingga kita takjub,takut,bahkan berfikir ini adalah tanda akhir jaman namun banyak orang percaya itu cuma Fenomena alam yang kecil. namun inilah Fenomena Alam Yang Mengerikan.

1.Suara terompet "Sangkakala"
Ilustrasi (Foto: Reuters)

Selama satu dekade terakhir, penduduk dunia dikejutkan dengan suara terompet misterius yang berasal dari langit. Warga dari berbagai dunia bertanya-tanya, apakah suara tersebut berasal dari UFO atau yang lain? Sampai saat ini, tak ada satu orang pun yang bisa yang menjawabnya.
Penduduk Amerika Serikat (AS), Jerman, Kanada, Australia, Ukraina, dan Belarus menjadi saksi fenomena unik tersebut. Mereka lantas mengunggah rekaman fenomena aneh ini di media sosial. Suara yang keluar dari langit tersebut terdengar seperti soundtrack film-film Hollywood, misalnya saja film The War of The Worlds atau film Encounters of The Third Kind.
Fenomena suara terompet menyeramkan terjadi pertama kali pada 2008. Saat itu, seorang pengguna YouTube mengunggah suara terompet memekakkan telinga yang seolah diturunkan dari langit.
Lima tahun kemudian, warga Kanada bernama Kimberly Wookey merekam beberapa suara aneh yang keluar dari langit.
Rekaman pengalaman aneh terakhir diunggah Wookey pada awal Mei lalu. "Saya pribadi tidak percaya suara ini berhubungan dengan hal-hal religius atau dari alien, kereta, konstruksi, dan hal-hal lain. Saya percaya suara terompet ini adalah fenomena geofisika," ujar dia, seperti dikutip dari Metro, Selasa (26/5/2015).
Warga asal Montana, AS, yang bernama Aaron Traylor mengaku mengalami kejadian mengerikan setelah mendengar suara terompet aneh itu.
"Saya terus mengalami mimpi buruk setelah saya mengunggah suara aneh yang sangat mengerikan itu. Mimpi yang amat sangat mengerikan," ujar Traylor seolah trauma.
Istri Traylor sampai membangunkan dia dari tidurnya ketika dia sedang bermimpi. "Istri saya bilang saat itu saya berteriak. Sebelumnya, dia tidak pernah mendengar saya berteriak," kata dia.
Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), suara misterius tersebut berasal dari 'suara latar belakang' yang dikeluarkan bumi.
Ilmuwan menyebut suara-suara seperti itu dengan nama tweeks, whistlers, dan sferics. "Jika manusia memiliki antena radio, bukannya telinga, kita akan mendengar simfoni luar biasa atau suara aneh yang dikeluarkan planet kita," kata Juru Bicara NASA.
"Suara itu seperti musik latar dari film science fiction nan flamboyan. Namun, ini bukanlah film science fiction. Emisi radio alami yang dikeluarkan bumi benar-benar nyata. Meski kita seringkali tidak menyadari suara-suara itu, mereka selalu ada di sekitar kita," sambungnya.

Test This Stream

2.Hawa Panas yang Mengerikan di India Sampai Merenggut Ribuan Jiwa
http://cdn-2.tstatic.net/jogja/foto/bank/images/gelombang-panas_2805_7_20150528_093723.jpg

elombang udara panas di India sejak sepekan lalu hingga Rabu (27/5/2015) menewaskan lebih dari 1.000 orang. Cuaca ekstrem itu masih akan mengancam hingga akhir Mei 2015. Namun, gangguan cuaca di Asia Selatan itu tak berpengaruh bagi Indonesia.

BBC pada Rabu melaporkan bahwa gelombang panas tersebut menewaskan 1.118 korban jiwa di India. Tercatat suhu udara di beberapa wilayah di negeri itu sudah mendekati 50 derajat celsius. Sebagian besar korban meninggal tercatat di Negara Bagian Telangana dan Andhra Pradesh, di selatan India.

Di kota-kota yang dilanda gelombang panas, warga memborong buah-buahan seperti semangka atau memadati pusat-pusat perbelanjaan berpendingin udara. Sumber air dan pancuran air dipadati pengunjung. Bahkan, ada foto yang menampilkan garis penyeberang jalan (zebra cross) meleleh di aspal.

Kondisi gelombang panas mulai dirasakan di dua negara bagian India tersebut sejak pertengahan April lalu. Namun, kematian penduduk terbanyak terjadi pekan lalu karena peningkatan suhu yang berlebihan.

Temperatur di Andhra Pradesh bahkan mencapai 47 derajat celsius pada Senin (25/5), hingga menelan 852 korban jiwa. Peningkatan suhu itu akan menyebabkan kram, kelelahan, dehidrasi, dan tersengat panas, hingga korban meninggal dunia.

Gelombang panas, yaitu periode terjadinya kenaikan suhu udara di atas normal di India, biasanya terjadi antara bulan Maret dan Juni. Bulan Mei merupakan bulan terpanas di India. Suhu rata-rata maksimum di New Delhi bisa mencapai 41 derajat celsius.

Akibat gelombang panas pada tahun 2002 dan 2003, misalnya, ribuan orang dilaporkan tewas. Pada tahun 2010, sekitar 300 orang meninggal karena suhu panas yang intens. Dalam dua tahun terakhir di ibu kota India, New Delhi, terik panas matahari mencapai suhu maksimum 45,5 derajat celsius.

Gelombang panas itu, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Edvin Aldrian, dipicu oleh angin panas dari padang pasir Iran dan Afganistan melalui laut Arab. Angin panas tersebut tertahan di Pegunungan Himalaya sehingga bertahan lama di kawasan India. "Blocking udara panas inilah yang menewaskan banyak korban jiwa," ujar Edvin.

Diprediksi, kondisi ekstrem itu akan berakhir ketika angin monsun dari selatan yang membawa banyak awan muncul pada Juni mendatang.


3.Hujan Meteor di Russia Seperti Kiamat,Hampir 500 Orang Terluka

Hujan Meteor di Rusia Seperti Kiamat, Hampir 500 Orang Terluka
Moskow, - Hujan meteor yang melanda wilayah Urals, Rusia pagi tadi waktu setempat benar-benar menimbulkan kepanikan warga. Bahkan ada yang mengira kiamat telah tiba.

Seorang saksi mata bernama Gulnara Dudka menceritakan peristiwa dramatis tersebut. Wanita muda itu mengaku takut dan mengira kiamat telah tiba.

"Saya melihat kilatan terang dari belakang saya. Semua menyala, sangat terang. Itu seperti di film Armageddon ketika hujan meteor dimulai, saya benar-benar mengira itu seperti kiamat," tutur wanita berumur 20-an tahun itu.

"Sangat mengerikan, khususnya ledakan tersebut. Sangat kuat. Saya hanya membisu. Itu begitu kuat," cetusnya seperti dilansir Daily Mail, Jumat (15/2/2013).

Kementerian Urusan Darurat Rusia menyatakan, sedikitnya 474 orang luka-luka, 14 orang di antaranya mengalami luka serius akibat hujan meteor ini. Kebanyakan mereka terluka akibat terkena pecahan kaca jendela.

Sekitar 20 ribu petugas penyelamat telah dikerahkan untuk menolong para korban luka. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pihaknya telah mengirimkan tentara-tentara ke lokasi yang terkena dampak hujan meteor ini.

Dilaporkan terdapat sekitar 6 kota yang mengalami kerusakan akibat hujan meteor ini. Wilayah yang paling parah terkena dampak hujan meteor ini yakni wilayah Chelyabinsk.

Saluran telepon maupun sinyal telepon genggam di sejumlah wilayah Chelyabinsk terputus akibat insiden ini. Dilaporkan, pemicunya karena sebuah meteorit yang jatuh ke bumi mengenai sebuah antena telekomunikasi setempat.

Banyak jendela, baik di wilayah perkantoran maupun di pemukiman warga yang pecah akibat bunyi ledakan meteor di udara. Sedangkan sebuah pabrik di wilayah tersebut mengalami kerusakan paling parah karena dihantam meteorit. Bagian atap gedung pabrik tersebut runtuh dan beberapa dindingnya pun ambruk.

4.Gelombang Panas di Jepang Yang Menewaskan Puluhan Orang

Empat Ratus Orang Masuk RS Akibat Gelombang Panas di Jepang (Ilustrasi/Getty Images/Kiyoshi Ota)
Lebih dari 430 orang di Jepang dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas yang melanda beberapa daerah di negari sakura tersebut. Hal ini sampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang (FDMA) pada Selasa (26/5), seperti dilansir oleh Sputniknews.

FDMA yang bertanggung jawab atas layanan ambulans mengutip data dari 18 sampai 24 Mei. Kasus orang yang dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas diantaranya terjadi di Tokyo, Kyoto, Saitama, Prefektur Fukushima, Prefektur Fukoka dan beberapa daerah lainnya.

Menurut Badan Metereologi Jepang, suhu di beberapa daerah di Jepang mengalami peningkatan di atas 30 derajat celsius. Para ahli memperingatkan bahaya dari panas berlebih dan mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.


Pada Mei dan Juni, diperkirakan kenaikan di atas normal (di atas 40 derajat Celsius) terjadi di pulau Okinawa dan Amami.

Pada April, massa udara hangat yang tidak biasa bergerak ke bagian Asia timur sehingga membawa suhu tinggi ke Jepang. Suhu di beberapa prefektur dilaporkan memecahkan rekor.

Menurut FDMA, selama periode 11-17 Mei dilaporkan dua orang tewas dan 480 dirawat di rumah sakit setelah kelelahan akibat kepanasan.

Pemerintah Jepang menyatakan kekhawatiran atas panas tinggi yang bisa mempengaruhi jadwal Olimpiade Musim Panas 2020 dan Paralimpiade di Tokyo. Para pejabat mempertimbangkan langkah-langkah untuk menangani suhu tinggi, salah satunya penggunaan AC di stadion dan promosi ruang hijau.

Jepang memiliki sejarah panjang terkait gelombang panas. Pada awal Juni 2011, 26 warga Jepang meninggal karena sengatan panas, sementara hampir 13.000 dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, di India, laporan terakhir mengungkap gelombang panas sudah menewaskan sekitar 1.000 orang.

5.Tahun Tanpa Musim Akibat Letusan Gunung Tambora
Cerita Dahsyatnya Letusan Gunung Tambora 200 Tahun Lalu

Dua ratus tahun lalu, Indonesia berguncang hebat. Salah satu gunung berapi tertingginya memuntahkan isi perut bumi ke daratan.

Kala itu, tepatnya pada 10 April 1815, Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus hebat. Letusannya memuntahkan material lebih dari 150 miliar meter kubik. Bahkan, kuatnya letusan tersebut mengikis kemegahan Gunung Tambora, dari yang semula 4.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi 2.700 mdpl.

Guncangan akibat letusan pun memunculkan kawah sedalam 1.100 meter dengan diameter seluas 6,2 kilometer. Kepulan asapnya pun konon mencapai 43 kilometer dengan abu vulkanik yang menyebar hingga ke Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Gemuruhnya terdengar hingga Pulau Sumatera yang berjarak sekitar 2.600 kilometer dari Tambora.

Tak ayal, letusan yang sangat luar biasa itu pun mampu merenggut nyawa lebih dari 91 ribu jiwa dan meluluhlantakkan tiga kerajaan di kaki gunung Tambora. Kerajaan Sanggar porak poranda, sedangkan Kerajaan Tambora dan Pekat lenyap tak bersisa.
Muntahan Gunung Tambora bahkan sanggup 'menutup' matahari. Abu vulkanik Gunung Tambora mampu mengundang kegelapan di Pulau Sumbawa hingga radius 600 kilometer dari puncak Gunung Tambora

Abu vulkanik yang membumbung tinggi di angkasa bahkan sampai memengaruhi iklim di seluruh dunia selama berbulan-bulan. Daratan Eropa dan Amerika Utara mengalami musim dingin lebih panjang. Bahkan di Australia dan Afrika Selatan, salju turun di musim panas, abu vulkanik memengaruhi penurunan suhu bumi. Akhirnya pada masa itu akibat letusan Gunung Tambora dunia mengalami 'A year without summer' atau tahun tanpa musim panas.

Akibat kondisi ini banyak tumbuhan dan hewan yang mati. Banyak petani gagal panen dan peternak merugi akibat hewan peliharaannya mati. Kelaparan pun merebak di mana-mana. Bahkan para korban yang selamat dan lolos dari keganasan letusan Gunung Tambora juga menderita luar biasa. Air yang mereka konsumsi terkontaminasi material beracun dari abu vulkanik sehingga membuat mereka terserang berbagai penyakit.

Kala itu bukan kali pertama Gunung Tambora meletus. Berdasarkan teknik penanggalan radiokarbon, Gunung Tambora sebenarnya sudah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815. Tapi, tidak diketahui betul sebesar apa letusan yang dihasilkan.

Gunung Tambora tergolong gunung berapi komposit atau stratovulcano. Gunung ini merupakan gunung api aktif berbentuk kerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras.

Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara).

6.Fenomena Babi Kutub Tewaskan 21 Warga AS

Fenomena Babi Kutub Tewaskan 21 Warga AS  
Pria ini harus mengenakan mantel tebal, sarung tangan, sepatu, dan menutupi hampir seluruh wajahnya saat berjalan di tengah udara dingin dibawah nol derajat Celcius dan angin di New York (8/1). AP/The Buffalo News, Harry Scull Jr.
TEMPO.COWashington – Cuaca dingin yang melanda sebagian besar wilayah Amerika semakin mematikan. Pihak berwenang melaporkan setidaknya ada 21 kematian yang diakibatkan fenomena yang disebut pusaran kutub atau babi kutub tersebut.

Dilansir dari laman ABC News, babi kutub yang melanda Amerika sejak Minggu, 5 Januari 2014 itu telah menewaskan tujuh orang di Illinois dan enam orang di Indiana. Selain itu, lima orang tewas setelah pingsan saat menyekop salju. Beberapa korban lainnya adalah gelandangan yang menolak dibawa ke tempat yang lebih hangat.

Sementara itu, seorang bocah laki-laki berusia 1 tahun asal Missouri juga tewas dalam kecelakaan karena cuaca dingin ini. Di tempat terpisah, seorang wanita 20 tahun juga tewas dalam kecelakaan setelah mobilnya meluncur di atas es dan menabrak traktor.

Babi kutub di belahan bumi utara semestinya hanya berada di atas wilayah kutub pada musim dingin. Namun, udara dingin yang berasal dari Siberia itu terdorong ke selatan dan bergerak menuju pantai timur Amerika.

Babi kutub membuat setidaknya 50 negara bagian di Amerika mencapai titik beku pada hari Selasa, 7 Januari 2014. Bahkan, kondisi ini membuat kawasan Mauna Kea, gunung berapi aktif di Hawaii, mencapai suhu minus 8 derajat Celsius.

WOW !Apakah ini tanda tanda kiamat ? Saya rasa tidak,Itu kehendak ALLAH Yang maha esa

Sebaik-baiknya Manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Disqus Comments